Junior High, gue sekolah di sekolah yang bukan tujuan gue. jujur, dua tahun pertama bener-bener nggak terlalu berkesan buat gue. seenggaknya, nggak dengan kelas gue. satu satunya yang menurut gue bisa bikin gue bertahan selama dua tahun, ya EXIRE. nama batu berlian yang nggak banyak orang tau. nama dari sekumpulan anak-anak gila yang phobia sama pohon pepaya. banyak banget kegiatan yang gue lakuin sama mereka, banyak banget kenangan yang nggak bisa dilupain. tapi dengan gampangnya gue ngebuang semuanya. meskipun mereka masih mau nerima gue sebagai temen, tapi gue ngerasa mereka terlalu baik buat gue. yah, semuanya emang berawal dari sikap gue yang nggak mau belajar nerima orang baru, sikap gue yang nggak mau nerima perubahan yang muncul sejak si orang baru itu dateng. maaf yaaah :')
back to topic, fyi tahun ketiga bener-bener ngubah semua sudut pandang gue mengenai junior high! gue masuk ke kelas 9.4, kelas satu-satunya yang berani ngecat ruang kelas jadi hijau dan ngubah susunan kursi jadi melingker. satu-satunya kelas yang punya tujuh jagoan tubir serta satu-satunya kelas yang punya guru nyentrik. satu-satunya kelas yang punya segalanya...segalanya menurut gue. dikelas itu gue belajar segalanya, belajar tentang kejahatan dan kebaikan sekaligus, belajar bahwa kepopuleran, nggak bakal berarti apa-apa, karena gue punya yang lebih penting yaitu gue bisa menyayangi mereka semua, dan mereka menyayangi gue :D
home is really where the heart is...pernah denger? gue rasa itu bisa jadi ungkapan yang tepat buat temen juga, hati gue ada di ABONS. mereka tempat gue buat ketawa dan nangis-meskipun mereka lebih sering mengubah tangisan gue jadi tawa-. mereka anak basket, yang bikin gue sedikit minder gara-gara gue sama sekali nggak bisa basket, haha. mereka yang peduli banget sama gue, mereka yang merhatiin kejelekan dan kebaikan gue, mereka yang selalu dengan senang hati memperbaiki keburukan gue, mereka yang rela malem-malem ngerjain gue dihari ulang tahun gue yang ke 15, mereka yang mengajari gue buat selalu tegar meskipun mereka punya masalah. mereka pula yang mengajari gue bahwa perempuan ternyata bisa menjadi sekuat kuli dan selemah bayi.
Gue juga menemukan grafanest, para lelaki perkasa jagoan tubir. yang belakangan gue tau bahwa mereka bukan sekedar anak-anak yang jago berantem doang. mereka punya sisi positif mereka masing-masing. contohnya: thoge-gue rasa dia punya jiwa pemimpinj yang kuat, yang meskipun gue punya, nggak bisa ngalahin kepemimpinannya dia?- among-gue gaperlu ragu lagi kalo dia yang paling rajin dan pinter dan paling bertanggung jawab, tapi masih aja nggak mau ngaku z-.- dia bisa jadi sosok seorang kakak cowok yang pengertian, dan 9.4 mengakui itu- leonardo-gue nggak kaget lagi kalo dia jadi jagoan tubir, fyi, dia punya basic olahraga yang keren banget, voli? hajar! lari? ayodah, apalagi? mungkin itu yang membuat dia sedikit kuli-
hari-hari gue makin indah, berkat mereka semua, EXIRE, ABONS, PIRATE-9.4, GRAFANEST, dan semuanya yang nggak mungkin gue sebutin satu-satu. mereka yang gue sayang banget, yang nggak bakal pernah gue lupain kehadirannya di junior high, mereka yang udah bikin hidup gue jauh lebih berarti, mereka, apa ya sebutannya? teman ? oh, serius, mereka lebih dari itu (:
Y LOVE YOU
No comments:
Post a Comment